Etahnews.id | BATAM - Ratusan jemaat Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) yang berlokasi di Jalan Trans Barelang, Batam, mengeluhkan sulitnya akses masuk ke lokasi ibadah mereka. Akses utama menuju gereja tersebut dipagar oleh pihak pengembang PT Renggali, sehingga menghalangi jemaat untuk beribadah seperti biasa.
Ketua Majelis Gereja GBKP, Elieser Fernando Tarigan, menyampaikan bahwa gereja tersebut telah digunakan selama kurang lebih tiga tahun oleh sekitar 150 kepala keluarga. Lokasi gereja berada di kawasan perumahan subsidi yang dikembangkan oleh PT Uway Makmur, dengan nama Perumahan Kota Bunga.
“Kami sudah tiga tahun beribadah di tempat ini. Kini sekitar 150 KK menjadi jemaat aktif di gereja ini. Kami sangat bermohon kepada PT Renggali agar memberikan kembali akses masuk bagi jemaat untuk beribadah,” ujar Elieser.
Ia juga meminta perhatian dari PT Uway Makmur selaku pemilik alokasi lahan. Menurutnya, gereja siap berdiskusi lebih lanjut, termasuk kemungkinan pembelian lahan atau relokasi ke tempat lain yang tetap berada di sekitar kawasan tersebut.
“Kami juga memohon kepada PT Uway Makmur untuk memberi solusi bagi kami, apakah memungkinkan kami membeli lahan tersebut, atau bisa diberikan pengganti lahan di lokasi lain yang masih memiliki akses baik,” tambah Elieser.
Saat dikonfirmasi, perwakilan PT Renggali yang bernama Toto menjelaskan bahwa persoalan akses gereja sudah pernah dikomunikasikan. Ia menyebutkan bahwa akses jalan masuk dibuka setiap hari Minggu, sehingga menurutnya tidak ada masalah berarti.
“Terkait jalan masuk ke gereja, awalnya sudah kami komunikasikan dan setiap hari Minggu dibuka. Tidak ada masalah, Bang. Sekarang juga gereja itu sedang dalam proses penyelesaian,” kata Toto melalui pesan WhatsApp.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, pihak PT Uway Makmur sebagai pemilik alokasi lahan belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan dari para jemaat GBKP.
Situasi ini masih menjadi perhatian serius bagi para jemaat yang berharap dapat segera memperoleh solusi agar kegiatan ibadah dapat berlangsung tanpa kendala. (RP).