PT Batamraya Sukses Perkasa Klarifikasi Soal Isu Pembongkaran Makam di Pulau Tanjung Sauh: Hanya Miss Komunikasi dengan Warga PT Batamraya Sukses Perkasa Klarifikasi Soal Isu Pembongkaran Makam di Pulau Tanjung Sauh: Hanya Miss Komunikasi dengan Warga

PT Batamraya Sukses Perkasa Klarifikasi Soal Isu Pembongkaran Makam di Pulau Tanjung Sauh: Hanya Miss Komunikasi dengan Warga

Eka - Perwakilan PT PT BSP, Batamraya Sukses Perkasa (BSP)

Etahnews.id | BATAM
- Menyusul viralnya pemberitaan pada ( 8/10/2025) terkait penolakan masyarakat Pulau Tanjung Sauh terhadap rencana pembongkaran atau pemindahan makam tua, pihak PT Batamraya Sukses Perkasa (BSP) akhirnya memberikan klarifikasi resmi.

‎Eka, selaku perwakilan perusahaan, menegaskan bahwa persoalan yang muncul di lapangan hanyalah akibat adanya miss komunikasi antara tim perusahaan dan masyarakat setempat.

‎“Setelah pemberitaan itu muncul, kami dari pihak perusahaan langsung melakukan komunikasi dan memberikan penjelasan kepada warga, termasuk dengan Pak Nurdin. Bahkan kami memiliki dokumentasi lengkap dari pertemuan tersebut,” ujar Eka, Kamis (23/10/2025).

‎Eka menjelaskan bahwa perusahaan sama sekali tidak berniat merugikan masyarakat, apalagi mengabaikan nilai-nilai sejarah dan warisan leluhur yang ada di Pulau Tanjung Sauh. Ia menegaskan bahwa proses relokasi yang dimaksud dilakukan secara terencana, manusiawi, dan dengan menghormati hak-hak warga.

‎“Pemakaman tersebut akan kami relokasi dengan cara yang layak dan bermartabat. Bahkan kami berencana membangunkan kembali area pemakaman di lokasi baru yang lebih representatif. Lahan yang disiapkan juga cukup luas, bisa menampung hingga tiga generasi keluarga almarhum nantinya,” tegasnya.

‎Eka berharap masyarakat tidak salah paham atas rencana pengembangan wilayah tersebut, karena proyek yang dikerjakan oleh PT Batamraya Sukses Perkasa merupakan bagian dari program pengembangan wilayah dalam kerangka Proyek Strategis Nasional (PSN).

‎“Kami berharap masyarakat dapat mendukung upaya pembangunan ini. Kami pastikan seluruh tahapan dilakukan dengan memperhatikan regulasi yang berlaku dan menghormati nilai-nilai budaya setempat,” tambahnya.

‎Ia juga menegaskan agar persoalan ini tidak menjadi bias atau dipelintir oleh pihak-pihak tertentu.

‎“Saya berharap permasalahan ini tidak bias. Intinya, tidak ada unsur pemaksaan atau pengabaian terhadap masyarakat. Semua dijalankan melalui komunikasi dan mediasi yang baik,” tutup Eka.

‎Sebelumnya, masyarakat Pulau Tanjung Sauh menyatakan penolakan terhadap rencana pembongkaran makam tua yang dianggap sebagai situs bersejarah dan warisan leluhur. Namun setelah dilakukan dialog bersama pihak perusahaan, kedua belah pihak kini dikabarkan telah menjalin komunikasi lebih kondusif untuk mencari solusi bersama. (RP)
Lebih baru Lebih lama