Etahnews.id | BATAM – Kebakaran hebat yang melanda sebuah kapal tanker yang sedang diperbaiki di Galangan Kapal PT ASL Tanjung Uncang menelan korban jiwa. Dalam insiden memilukan itu, empat orang dilaporkan tewas, empat lainnya dalam kondisi kritis, dan satu korban mengalami luka ringan.Peristiwa ini menuai sorotan dari Ketua Komunitas Ikatan Keluarga Batak Sumatera Utara (IKABSU) Provinsi Kepulauan Riau, Jhonson Fidoli Sibuea. Ia menilai bahwa musibah ini terjadi akibat lemahnya pengawasan serta kontrol terhadap standar keselamatan kerja di lingkungan perusahaan.
“Ini bukan sekadar kecelakaan kerja biasa. Kami menduga ada kelalaian serius dalam hal pengawasan, terutama terkait fungsi safety dan penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja),” tegas Jhonson saat ditemui di Batam, Selasa (25/6).
Jhonson menyebutkan bahwa beberapa korban merupakan bagian dari keluarga besar IKABSU, sehingga komunitasnya merasa berkepentingan untuk mengawal kasus ini hingga tuntas. Ia mendesak agar pihak terkait, mulai dari Dinas Tenaga Kerja, kepolisian, hingga instansi keselamatan kerja lainnya, turun tangan secara serius dan melakukan investigasi menyeluruh.
Lebih lanjut, mantan Sekretaris Serikat Pekerja Nasional (SPN) ini menambahkan bahwa banyak perusahaan kerap mengabaikan sertifikasi tenaga kerja dan prosedur K3 yang semestinya wajib diterapkan.
“Banyak tenaga kerja di lapangan yang hanya dibekali sertifikasi seadanya, tanpa pelatihan yang memadai. Ini sangat berbahaya dan bisa berujung pada musibah seperti yang baru saja terjadi,” ujarnya.
IKABSU berharap pemerintah dan penegak hukum tidak tinggal diam serta menindak tegas pihak yang bertanggung jawab, guna mencegah kejadian serupa terulang kembali di masa depan. (RP)