Etahnews.id | BATAM – Kondisi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Batam saat ini berada dalam situasi disorientasi struktural dan kevakuuman legalitas yang kritis.
Menyikapi situasi ini, segenap kader HMI Cabang Batam secara kolektif menyampaikan desakan kepada Pengurus Besar (PB) HMI agar segera mengambil langkah tegas dan terukur.
Kami menyesalkan adanya sikap non-responsif PB HMI yang telah membiarkan Cabang Batam tanpa Surat Keputusan (SK) kepengurusan yang sah dalam periode waktu yang tidak jelas.
Ketiadaan legalitas ini telah melumpuhkan aktivitas organisatoris di tingkat komisariat.
ini bukan lagi persoalan siapa yang diakui atau tidak diakui sebagai pengurus HMI cabang Batam tetapi ini menyangkut nasib kader seluruh komisariat se-cabang Batam yang tidak bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang bernuansa HMI dibawah legalitas yang sah
Ketiadaan legitimasi formal telah menyebabkan disfungsi organisasi, menghambat kader dalam melaksanakan program-program inti yang berorientasi pada nilai-nilai Insan Cita. Ini bukan lagi sekadar persoalan konflik internal, melainkan menyangkut nasib kolektif seluruh kader di Cabang Batam.
Kami memandang bahwa ketidakjelasan dan keengganan PB HMI untuk mengeluarkan kebijakan definitif menjadikan PB HMI terkesan "antara ada dan tiada" dalam konteks peran dan fungsinya sebagai otoritas tertinggi organisasi.
Kader HMI Cabang Batam mendesak Ketua Umum PB HMI, Sdr. Bagas Kurniawan, untuk menunjukkan integritas dan akuntabilitas kepemimpinan dengan segera merumuskan kebijakan yang menjamin kepastian hukum di Cabang Batam.
kebijakan yang mendesak untuk segera diimplementasika diantaranya Penerbitan SK Definitif: Mengesahkan hasil Konferensi Cabang (Konfercab) dengan didasari kajian hukum organisasi yang objektif.
Kami berharap keputusan yang diambil PB HMI dapat menjadi cahaya baru yang menyinari semangat perjuangan kader HMI Cabang Batam. (AR)