Etahnews.id | BATAM - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata, mengungkapkan bahwa musik merupakan salah satu dari 17 subsektor ekonomi kreatif (Ekraf) yang memiliki peran strategis dalam menggerakkan industri kreatif di Batam.
Sebagai bagian dari upaya menghidupkan kembali Solidaritas Musisi Indonesia (SOLMI), Disbudpar Batam bersama SOLMI akan menyelenggarakan sebuah acara berskala internasional bertajuk International Rock Friend’z pada 28 September 2025. Kegiatan ini akan digelar di CinCai Cafe, area KBC, Batam Centre.
“Event ini akan melibatkan musisi dan band dari tiga negara. Kami berharap, melalui kolaborasi ini, akses bagi musisi dan penyanyi untuk tampil dan berkiprah di negara tetangga dapat semakin terbuka,” ujar Ardiwinata, Jumat (8/8/2025).
Acara ini rencananya akan dibuka secara resmi oleh Wali Kota Batam dan dilanjutkan oleh Kepala Dinas Pariwisata. Pertunjukan musik dijadwalkan dimulai pukul 16.30 WIB hingga 23.30 WIB.
Ardiwinata berharap, kegiatan ini dapat didukung oleh mitra, pemangku kepentingan (stakeholder), dan sahabat-sahabat SOLMI agar dapat terus berkelanjutan dan membawa atmosfer positif bagi generasi muda Kota Batam.
"Dengan melibatkan negara tetangga, kami event ini akan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Batam," ujarnya.
Ardiwinata mengungkapkan, berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri, jumlah wisman yang masuk melalui Batam pada Juni 2025 mencapai 167.469 orang, atau 77,63 persen dari total kunjungan di wilayah Kepri.
Secara keseluruhan, Kepri mencatat 215.722 kunjungan wisman sepanjang Juni 2025. Jumlah tersebut naik 22,31 persen dibandingkan Mei 2025 (month-to-month) dan melonjak 29,19 persen dibandingkan Juni tahun sebelumnya (year-on-year).
Ardiwinata, menyampaikan bahwa dominasi Batam sebagai destinasi utama bukanlah tanpa alasan. “Batam memiliki infrastruktur pariwisata yang lengkap, aksesibilitas yang tinggi, serta terus melakukan inovasi promosi dan event. Ini menjadi magnet kuat bagi wisatawan, terutama dari negara tetangga seperti Singapura,” ujar Ardiwinata.(AW)