Laka Kerja Terulang Kembali, Pekerja Galangan Kapal di PT Sumber Marine Shipyard Tewas Tersengat Listrik Gerenda Laka Kerja Terulang Kembali, Pekerja Galangan Kapal di PT Sumber Marine Shipyard Tewas Tersengat Listrik Gerenda

Laka Kerja Terulang Kembali, Pekerja Galangan Kapal di PT Sumber Marine Shipyard Tewas Tersengat Listrik Gerenda

Tim Inafis Polresta Barelang Lakukan Olah TKP 

Etahnews.id | BATAM -
 Tragedi kecelakaan kerja kembali mencoreng wajah industri galangan kapal di Kota Batam. Seorang pekerja subkontraktor bernama M. Raudhul Ma’arif (20), warga Pemda 2, Jalan Medai Raya No. 53, Kecamatan Batu Aji, tewas tragis usai tersengat listrik saat menggunakan mesin gerinda di galangan PT Sumber Marine Shipyard, Tanjunguncang, pada Jumat (8/8/2025) sore.

Peristiwa memilukan ini terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Korban yang merupakan helper gerinda dari perusahaan subkontraktor PT Sinar Lautan Agung tengah melakukan penghalusan bagian dalam tangki kapal jenis semen bar. Nahas, korban diduga tersengat listrik dari mesin gerinda yang cover pelindung belakangnya terlepas saat digunakan.

Sejumlah saksi mata di lokasi segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak manajemen perusahaan dan pihak kepolisian. Tim evakuasi kemudian membawa korban ke RSUD Embung Fatimah, namun nyawa korban tidak berhasil diselamatkan. Petugas medis menyatakan korban telah meninggal dunia saat tiba di rumah sakit.

Kanit Reskrim Polsek Batu Aji, Iptu Andi Pakpahan, membenarkan insiden tersebut. Ia menyampaikan bahwa penanganan awal telah dilakukan oleh Polsek Batu Aji sebelum kasusnya dilimpahkan ke Satreskrim Polresta Barelang untuk penyelidikan lebih lanjut.

Dalam proses olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Tim Inafis Polresta Barelang menemukan dugaan kuat bahwa korban tewas akibat sengatan listrik dari mesin gerinda yang tidak layak pakai. Sejumlah barang bukti, termasuk alat kerja dan dokumentasi lokasi kejadian, telah diamankan untuk memperkuat penyelidikan.

Pihak kepolisian kini masih mendalami adanya kemungkinan kelalaian dari perusahaan dalam penerapan prosedur keselamatan kerja, termasuk soal kelayakan peralatan dan pengawasan teknis saat pekerjaan dilakukan di dalam tangki kapal yang tergolong area berisiko tinggi.

Insiden ini terjadi hanya berselang beberapa waktu setelah tragedi kecelakaan kerja di PT ASL Shipyard yang menewaskan lima pekerja. Kejadian demi kejadian ini memperpanjang daftar kelam kecelakaan kerja di sektor galangan kapal di Batam.

Kalangan pekerja dan pemerhati keselamatan kerja mendesak agar standar K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di industri perkapalan Batam benar-benar ditegakkan, dan pengawasan terhadap kontraktor serta subkontraktor diperketat.

"Berulangnya insiden fatal ini harus menjadi alarm keras bagi seluruh pelaku industri perkapalan di Batam. Jangan tunggu korban berikutnya jatuh," tegas salah satu aktivis buruh di Kota Batam.

Saat ini, jenazah korban telah disemayamkan di kamar jenazah RSUD dan telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman. Sementara itu, proses hukum atas kejadian ini terus bergulir di bawah pengawasan aparat kepolisian. (Tim)
Lebih baru Lebih lama